BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pariwisata Pulau Bali mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Pulau Bali masih menjadi pilihan utama
wisatawan mancanegara sebagai
tempat berwisata. Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif (Kemenparekraf), jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali setiap tahunnnya mengalami kenaikan. Pada tahun 2014, jumlah
wisatawan mencapai 3,41 juta orang. Berdasarkan
data BPS, jumlah wisatawan yang masuk melalui Bandara Ngurah Rai dengan peunpang pesawat yang terbang lansung
dari Negara mereka ,hanya 28.644 orang di antaranya lewat pelabuhan laut dengan
menumpang kapal pesiar mengalami kenaikan
dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, serta menjadi angka
tertinggi.
Dengan berkembangnya sektor pariwisata di Pulau Bali maka peluang usaha semakin terbuka lebar. Wisatawan yang mengunjungi Obyek
–obyek wisata seperti berkunjung ke kabupaten Gianyar. Gianyar memiliki 61
obyek wisata, sampai saat ini 17 yang telah berkembang dan sisanya sangat
potensial untuk dapat dikembangkan. Obyek wisata yang ada diantaranya, 19 obyek peninggalan purbakala, 15 obyek
wisata budaya, 7 obyek wisata bahari ,12obyek alam, 5 obyek wisata rekreasi ,2
obyek wisata wana dan 1 obyek wisata
remaja. Seperti contohnya pantai lebih, ubud dan lain-lainnya. Usaha Kain Batik yang dikemas dalam bentuk Dompet adalah
salah satu hal yang paling potensial untuk dikembangkan terlebih design-design dan motif yang ditawarkan merupakan icon atau ciri dari daerah tersebut.
Wisatawan memburu oleh-oleh yang bercirikan tempat yang dikunjunginya baik icon
tersebut dalam hal tempat, budaya, atau sesuatu yang khas dari Pulau Bali.
Tempat yang baru-baru ini menjadi sorotan wisatawan adalah Bali bagian tengah khususnya Kota Gianyar disana terdapat berbagai jenis
kerajinan dan bangunan-bangunan bersejarah merupakan hal yang menarik wisatawan
untuk mengunjungi tempat tersebut atau mencari oleh-oleh yang identik dengan
Kota Gianyar. Kota Gianyar merupakan salah satu kota yang berada di Bali dan
merupakan kota yang memiliki tempat bersejarah, yakni disana Istana Tampak Siring yang merupakan peninggalan dari raja paling
sakti yaitu Mayadanawa yang sekarang dijadikan Istana kepresiden.. Selain memiliki nilai sejarah Gianyar juga memberikan pesona alam yang
indah dan berbagai kelezatan kulinernya.
Permintaan Kain Batik melesat tajam seiring dengan meningkatnya
wisatawan sehingga tak heran berbagai
jenis perlengkapan berbahan Kain Batik mulai ramai dijual. Menginovasikan Kain Batik dalam bentuk dompet adalah langkah jitu untuk menarik wisatawan.
Pembuataan handcraft dalam bentuk dompet perlu dilakukan selain menyorot peluang bisnis juga sebagai upaya
pelestarian Batik . Adapun icon
dari Kota Gianyar adalah
berupa Batik . Oleh karena itu perlunya iconbaru
kota Gianyar Bali: dompet berbahan dasar Batik, praktis dan elegan sebagai upaya pelestarian Batik.
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana cara pembuatan dompet Batik?
- Bagaimana caranya mendapatkan keuntungan yang optimal sehingga mampu menjaga keberlangsungan usaha?
- Bagaimana cara memasarkan produk kain batikk dalam bentuk dompet kepada wisatawan?
1.3 Tujuan
- Menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa untuk mendorong terciptanya wirausahawan muda yang peduli dengan keadaan daerahnya.
- Ikut serta dalam pelestarian kain batik
- Mendukung pariwisata pulau Bali melalui pengenalan objek wisata baru.
- Ikut serta mengembangkan potensi wisata Bali
1.4 Luaran yang Diharapkan
- Adanya karya tangan kain batik berbentuk dompet.
- Terbentuknya usaha dompet dari kain batik di Bali.
- Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menghargai kain tradisioanl.
- Usaha dompet batik dapat berkelanjutan dengan membuka toko.
- Menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Gianyar dengan adanya dompet batik
1.5 Kegunaan
- Melatih jiwa muda mahasiswa berkarir di dunia usaha atau entrepreneur muda.
- Memotivasi seluruh mahasiswa untuk dapat membuka lapangan kerja baru guna membangun daerah masing-masing dan menurunkan jumlah pengangguran serta meningatkan perekonomian daerah .
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Kondisi Umum
Lingkungan dan Potensi Sumber Daya
Kota Gianyar memiliki banyak peninggalan sejarah
yang memerlukan perhatian serius. Kota Gianyar
pemasok kain batik terbesar dan juga memiliki pasar yang menjual berbagai macam
endek dari berbagai daerah . Selain hasil
kerajinan endek Kota Gianyar menyajikan obyek wisata bersejarah seperti Tampak
Siring,Ubud, Bali Zoo dan tempat lainnya . Ada daya tarik penting yang menarik dalam
motif-motif dan design-design kain batik yaitu mereka masih menggunakan motif
tradisional dan memiliki cerita-cerita kuno dibalik motif-motif tertentu.
2.2 Sekilas tentang Dompet batik
Dompet batik
yang menggunakan bahan utama endek yang dibentuk sesuai model dan dipadukan
kain dormile sebagai pelapis dalam dan bahan tambahan lainnya . Setelah dompet
jadi diberikan hiasan dari kayu yang berisikan seni ukir khas daerah . Maka
jadilah dompet batik yang elegan dan menimbulkan karismatik budaya bali.
2.3 Prospek Pengembangan Usaha
Prospek pengembangan dompet Batik dengan pemanfaatan kain endek dikaji berlandasakan pada analisa SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, Thereat) sebagai berikut:
Kekuatan (Strength)
1.Pelestarian kain Batik
Dompet Batik
memberi maanfaat terhadap pelestarian kain tradisional khas Bali.Sehingga
masyarakat akan lebih menghargai , menyayangi dan melestarikan keterampilan
turun-temurun yang dimiliki.
2.Ikon baru
kota Gianyar
Kekayaan yang terpendam berupa kain batik yang memukau perlu mendapat perhatian. Melalui dompet ini, Kota Gianyar akan
memiliki simbol baru sehingga keberadaannya bisa diperhitungkan.
3.Variasi bentuk
Desain yang bervariasi dengan pola-pola tertentu
memiliki keunikan tersendiri yang tidak didapatkan dari hand craft lain dan
disesuaikan dengan permintaan pasar.
4.Memiliki
nilai estetika yang tinggi
Nilai estetika yang dimiliki terletak pada keindahan motif dan corak yang dimiliki yang dikemas dalam berbagai bentuk. Dengan
menggandeng batik, maka nilai
lebih dari tas ini adalah
tidak terelakkan lagi.
Kekurangan (Weakness)
Skala produksi terbatas sehingga terkendala
dalam memenuhi permintaan pasar. Hal ini dapat diminimalisir dengan menambah
tenaga kerja, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar
Peluang (Opportunity)
- Tidak adanya pengusaha dompet Batik di Bali.
Sampai saat ini, pengusaha kain Batik dalam bentuk dompet tidak ada.
Hanya terdapat pengusaha dompet secara
umum. Itupun masih sangat minim dengan kualitas produksi yang kurang bagus.
2. Banyaknya
wisatawan yang berkunjung ke Bali
Dari sepuluh negara
terbanyak memasok turis ke Bali, sembilan negara di antaranya mengalami
peningkatan signifikan dan satu negara yakni Taiwan yang menurun dari 119.705
orang selama periode Januari-November 2013 menjadi 106.850 orang kurun waktu
yang sama 2014.Sembilan negara lain yang masyarakatnya semakin banyak datang ke
Bali adalah Australia sebanyak 895.069 orang, meningkat 18,70 persen dibanding
periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 754.049 orang
3. Seringnya
diadakan event-event nasional dan internasional
Event-event nasional
dan internasional sebagai media promosi pariwisata Bali terus
ditingkatkan oleh pemerintah.
Ancaman (Threat)
Pengetahuan konsumen terhadap Kota Gianyar masih rendah mengenai kekayaan dan keunikannya karena kota ini kurangnya promosi melaui media maupun secara umum .munculnya
usaha-usaha sejenis yang menggunakan bahan dasar yang sama dan memproduksi
dalam skala besar.
Dari uraian
kelemahan (weakness) dan ancaman (threat) di atas, perlu disusun
strategi untuk prospek pengembangan usaha dompet Batik sehingga lebih baik. Adapun strategi yang digunakan
adalah dengan menggunakan kekuatan (strength) yang dimiliki untuk
mengatasi kelemahan dan ancaman. Ancaman berupa pengetahuan konsumen terhadap
kota Gianyar yang masih rendah
dapat diatasi dengan menyisipkan pengetahuan tentang kain Batik yang ada dipulau Bali yaitu Kota Gianyar saat promosi produk misalnya melalui blog, facebook, penyiaran via radio,
leaflet. Dengan adanya edukasi serta penyampaian dari berbagai media diharapkan
masyarakat, turis asing serta domestik mengerti tentang pentingnya menjaga
kelestarian serta bangga mendapatkan kain
tradisional Batik salah satunya dalam bentuk dompet yang dapat dibawa kemana saja atau kesekolah, kantor, dan dimana saja. Adapun munculnya usaha-usaha sejenis yang
menggunakan bahan dasar yang sama dan memproduksi dalam skala besar akan
diatasi dengan pengembangan pola produk yang bervariatif sesuai dengan
permintaan pasar serta akan ditingkatkan dalam skala yang lebih besar dan
memperluas jaringan.
Dari uraian analisa SWOT dompet Batik diatas dapat diprediksikan bahwa pengembangan usaha
ini akan mendapat sambutan yang baik serta memiliki prospek usaha yang baik.
2.4 Keunggulan Dompet Batik
Dompet Batik ini memiliki berbagai macam bentuk model
yang sangat digemari para konsumen.Selain tersedia dalam berbagai model dompet Batik
juga memiliki kekuatan dan dapat menyimpan berabagai kebutuhan kita dan tersedia dalam berbagai ukurun . didalam
designny tersimpan berbagai makna pada setiap motifnya sehingga nilai
kebudayaannya sangat kental.Sehinga masyarakat, turis asing maupun domestic
tidak rugi untuk membeli produk ini.
2.5 Analisis
Ekonomi Usaha
Sasaran Usaha
Sebagai permulaan sasaran utama pasar adalah wisataan
yang berkunjung ke Bali baik lokal
ataupun mancanegara. Mengingat permintaan terhadap tas yang tinggi
maka tidak menutup kemungkinan dengan menggandeng kain Batik dalam bentuk Dompet dapat
diterima oleh masyarakat luas dan pemasarannya tidak hanya domestic melainkan
nasioanl dan internasional.
Tempat Pemasaran
Tempat pemasaran yang menjadi fokus penjualan dompet Batik antara lain:
- Art shop disepanjang pantai lebih, stan yang ada dipantai Lebih
- Untuk kabupaten Gianyar, yaitu pasar tradisioanal Sukawati, dan disekitar tempat pariwisata yang berada didaerah setempat.
- Untuk bagian Bali Utara, yaitu wilayah di sekitar Bandara Internasional Ngurah Rai.
- Lingkungan Universitas Pendidikan Ganesha dan perguruan tinggi lainnya yang ada di Bali.
- tempat wisata seperti pantai Lebih, taman Ubud, Bali Zoo, Bali Bird Park, dan tempat wisata lainnya.
Strategi Promosi dan Pemasaran
Promosi dan pemasaran Dompet Batik pada tahap awal dilakukan dengan cara menyebarkan
brosur, melalui spanduk yang ditempatkan di tempat-tempat strategis, melalui
sosial media seperti iklan di radio, poster, facebook, blog, dan website
menerapkan metode partnership, yaitu bekerja sama dengan pemerintahan atau
swasta untuk membidik pesanan dalam jumlah besar dalam event-event
nasional atau internasional serta membuka
stan-stan ditempat pariwisata. Untuk memperbesar profit margin, Dompet Batik juga
dipasarkan melalui direct selling.
Langkah pengembangan ke depan
Langkah yang akan dilakukan jika usaha ini mulai
berkembang dan tingkat permintaan tinggi adalah dengan mematenkan icon baru Kain Batik dalam bentuk Dompet serta
mempertahankan keunggulan dan kualitas produk, memperluas jaringan usaha,
pemasaran dalam skala besar melalui website, membuat toko pemasaran pusat di Gianyar, serta mengembangkan produk lain.
BAB 3 METODE
PELAKSANAAN
Terdapat delapan metode yang digunakan pada program ini, yaitu metode persiapan
dan survey pasar, pengadaan alat dan bahan, pembuatan produk, promosi,
penjualan produk, evaluasi perkembangan usaha, evaluasi kegiatan dan laporan
pertanggungjawaban. Penjelasannya sebagai berikut:
3.1 Tahap Persiapan dan Survey
Tahap persiapan dan survey pasar diawali dengan
mempersiapkan tempat. Mengingat saat ini Bali merupakan salah satu
provinsi yang menjadi tujuan utama pariwisata, maka kami dapat mempromosikan
satu lagi keunggulan pariwisata Bali, yaitu Kota
Gianyar melalui Dompet Batik serta
mengamati target yang akan menjadi sasaran penjualan.
3.2 Pengadaan Alat Dan Bahan
Pada tahap ini pembelian alat penunjang serta bahan
dilakukan. Pemilihan kualitas alat maupun bahan demi kualitas produk merupakan
hal yang sangat penting.
3.3 Pembuatan Produk
Pembuatan produk dilakukan dengan memperhatikan
kualitas barang sehingga pembeli tidak akan kecewa dengan barang yang akan
dibeli.
3.4 Tahap
Promosi
Publikasi dan menyebar luaskan info mengenai produk Dompet Batik yaitu dengan melakukan kerjasama dengan instansi
pemerintah swasta dan hotel-hotel, tempat pelayanan publik dan sejenisnya untuk
memperkenalkannya pada massa yang lebih luas. Selain itu, mempromosikan melalui
pembuatan dan penyebaran brosur, pamflet, pengumuman, info pada blog-blog, facebook
atau twitter agar semua kalangan tau keberadaan akan Kain Batik.
3.5 Tahap Penjualan Produk
Pada tahap ini dilakukan dengan direnc selling yaitu
wisatawan dan konsumen lainnya dapat membeli produk yang kami tawarkan di stand-stand
yang tersedia di kawasan wisata. Selain itu, dipergunakan juga mekanisme
pemesanan. Diawali dengan memberikan contoh produk yang kami jual, melalui
tahap promosi yang telah dilakukan sebelumnya, kemudian barang akan dibuat
setelah konsumen melakukan pemasaran.
3.6 Tahap Evaluasi Perkembangan Usaha
Pada tahap ini dilakukan penghitungan pengeluaran dan
pemasukan dari produksi. Pada tahap ini pula kami menganalisis apakah stategi
pemasaran sudah mengahsilkan untuk maksimal atau belum. Selain itu, dilakukan
pula evaluasi terhadap modal yang ada, evaluasi terhadap jaringan dan mitra
kerja.
3.7 Evaluasi Kegiatan
Evaluasi didakan untuk mengetahui secara keseluruhan
sejauh mana usaha ini berjalan, kekurangan dan kelebihan serta rincian secara
keseluruhan.
3.8 Laporan pertanggungjawaban
Laporan ini dilaksanakan pada akhir periode kegiatan.
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran
Biaya
NO
|
Jenis
Pengeluaran
|
Biaya(Rp)
|
1
|
Peralatan
penunjang (20% -30 % )
|
3.218.500
|
2
|
Bahan
habis pakai ( 40% -50%)
|
4.510.000
|
3
|
Perjalanan (Pembelian bahan) (15 %)
|
1.000.000
|
4
|
Lain-lain
(admistrasi,publikasi,laporan) (15%)
|
1.451.000
|
JUMLAH (Rp)
|
Rp.10.179.500
|
4.2 Jadwal
Kegiatan
No
|
Jenis
Kegiatan
|
Bulan
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Persiapan dan survey pasar
|
|
|
|
|
|
2
|
Pengadaan alat dan bahan
|
|
|
|
|
|
3
|
Pembuatan produk
|
|
|
|
|
|
4
|
promosi
|
|
|
|
|
|
5
|
Penjualan produk
|
|
|
|
|
|
6
|
Evaluasi perkembangan usaha
|
|
|
|
|
|
7
|
Evaluasi kegiatan
|
|
|
|
|
|
8
|
Laporan pertanggung jawaban
|
|
|
|
|
|