PENDAHULUAN
Dalam kegiatan berniaga atau berjual beli,
kepuasan pelanggan adalah hal utama. Sehingga perlu adanya pengetahuan tentang
konsep pelayanan prima. Pelayanan merupakan usaha untuk melayani kebutuhan
orang lain atau terjadinya suatu intraksi lansung dengan seseorang secara
fisik, untuk kepuasan konsumen atau pelanggan. Maka pelayanan prima (Customer care) adalah suatu pelayanan
yang dilakukan dengan baik.
Tujuan
dalam melakukan pelayanan prima selain untuk memuaskan pelangan adalah untuk
dapat menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan atau customer. Sehingga apabila pelanggan merasa senang dengan pelayanan
kita, maka secara otomatis mereka dapat mempromosikan produk atau jasa kita ke
orang terdekat mereka. Jadi secara tidak lansung dengan melakukan pelayanan
yang baik atau Customer care juga
dapat menjadi ajang promosi secara tidak lansung dari mulut ke mulut. Untuk
melakukan pelayanan prima yang baik, kita perlu mengetahui bagaimana konsep
dasar dalam memlalukan pelayanan seperti bagaimana prinsip-prinsip pelayanan
prima, pentingnya pelayanan prima terhadap pelanggan, dan bagaimana harapan pelanggan.
Maka
berdasarkan latar belakang ini, kami ingin menjelasakan dan memaparkan tentang bagaimana
konsep pelayanan prima. Agar ketika kita terjun di dunia industri atau membuka
suatu usaha kita dapat mengetahui bagaimana menghadapi pelanggan atau customer. Selain dari cara berbicara
kita kepada customer, dari segi
penampilan dan etika kita juga dapat memberikan kesan yang baik maupun yang
terburuk kepada pelanggan.
Adapun
rumusan masalah yang ingin kami ajukan berdasarkan latar belakang diatas adalah
sebagai betikut :
1.2.1.
Apakah pengetian dari
Pelayanan prima?
1.2.2.
Apa sajakah tujuan dari
Pelayanan prima?
1.2.3.
Bagaimanakah pentingnya
Pelayanan prima?
1.2.4.
Apa sajakah
prinsip-prinsip dari Pelayanan prima?
1.2.5.
Bagaimanakah pelaksanaan
Pelayanan prima terhadap pelanggan?
1.2.6.
Bagaimanakah harapan
pelanggan ?
Dari rumusan
masalah diatas dapat kami ajukan tujuan kami membuat makalah ini adalah sebagai
berikut :
1.3.1.
Untuk mengetahui
pengettian dari pelayanan prima.
1.3.2.
Untuk mengetahui apa saja
tujuan dari pelayanan prima.
1.3.3.
Untuk mengetahui bagaimana
pentingnya pelayangan prima.
1.3.4.
Untuk mengetahui apa saja
prinsip-prinsip dari pelayanan prima.
1.3.5.
Untuk mengetahui
bagaimana pelaksanaan pelayanan prima terhadapat pelanggan.
1.3.6.
Untuk mengetahui
bagaimakah harapan pelanggan terhadap suatu pelayanan.
Adapun manfaat
yang kami harapan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.4.1.
Bagi Penulis
Pembuatan
makalah ini telah menambah wawasan kami dalam melakukan pelayanan yang baik
untuk pelanggan atau customer. Selain
menambah wawasan, kami juga mendapatkan pengetahuan tentang konsep untuk
melakukan pelayanan yang baik.
1.4.2.
Bagi Pembaca
Kami berharap makalah yang kami buat dapat
dijadikan acuan atau pedoman untuk mengetahui bagaimana konsep pelayanan prima.
BAB II
PEMBAHASAN
Pelayanan prima (customer care) adalah suatu
pelayanan terbaik dalam memenuhi harapan
dan kebutuhan pelanggan, sehingga pelanggan mendapatkan kepuasan. Secara
sederhana, beberapa pengertian pelayanan prima adalah sebagai berikut :
1.
Membuat pelanggan merasa
penting.
2.
Melayani pelanggan dengan
ramah, tepat, dan cepat.
3.
Pelayanan dengan
mengutamakan kepuasan pelanggan.
4.
Kepedulian kepada
pelanggan untuk memberikan rasa puas.
5.
Menempatkan pelanggan
sebagai mitra.
6.
Pelayanan optimal yang
menghasilkan kepuasan pelanggan.
Dalam pelayanan
prima terdapat dua elemen yang saling berkaitan, yaitu pelayanan dan kualitas.
Kedua elemen tersebut harus betul-betul diperhatikan oleh para petugas
pelayanan, sehingga tujuan dilaksanakannya pelayanan prima terhadap pelanggan
atau masyarakat dapat tercapai. Berikut ini adalah contoh-contoh layanan prima
pada berberapa bidang usaha.
1.
Pabrik: memproduksi
barang berkualitas dan harga terjangkau sehingga mampu memuaskan konsumen atau
pelangganya.
2.
Transportasi: menyediakan
fasilitas angkutan orang atau barang yang aman, nyaman, cepat, dan ongkos
relatif lebih murah.
3.
Warung atau toko:
menyediakan berbagai barang kebutuhan sehari-hari, sehingga konsumen mudah
untuk mendapatkan kebutuhannya.
4.
Rumah makan atau
restoran: menyediakan menu makanan sehat, bersih, dan banyak diminati
masyarakat serta pelayanan yang cepat sehingga pelanggan merasa puas.
Pelayanan terbaik
tersebut tetap harus berorientasi kepada kepentingan konsumen atau pelanggan
agar pelanggan memperoleh kepuasan yang optimal. Agar layanan terbaik kepada
pelanggan tersebut dapat terwujud, maka kita harus sebagai berikut :
a.
Menonjolkan kemampuan,
b.
Menonjolkan sikap yang
baik, ramah, penuh perhatian,
c.
Berpenampilan menarik,
d.
Tindakan dan tanggung
jawab yang baik, dan
e.
Terkoordinasi.
Apabila alat-alat
pemuas kebutuhan (berupa uang atau jasa) tersebut tidak bisa disediakan
sendiri, maka diperlukan jasa layanan dari pihak lain yang mampu
menyediakannya. Ada beberapa hal pokok yang merupakan tujuan pelayanan prima
yaitu sebagai berikut :
a.
Untuk menimbulkan
kepercayaan dan kepuasan pada pelanggan.
b.
Untuk menjaga agar
pelanggan merasa dipentingkan dan diperhatikan segala kebutuhannya.
c.
Untuk memperthankan
pelanggan agar setia ,menggunakan barang atau jasa yang kita tawaran.
Pentingnya
pelayanan prima terhadap pelanggan merupakan strategi dalam rangka memenangkan
persaingan, akan tetapi tidak akan cukup hanya dengan memberikan rasa puas dan
perhatian terhadap pelanggan saja. Lebih dari itu adalah bagaimana cara
merespon keinginan pelanggan sehingga menimbulkan kesan positif dari pelanggan.
Pelayanan prima
harus ditunjang oleh sumber daya manusia yang hadal, mempunyai visi yang jauh
ke depan dan dapat mengembangkan strategi serta kiat-kiat layanan prima yang
mempunyai keunggulan. Disamping itu harus diupayakan terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan para petugas
pelayanan, agar dapat menumbuhkan dedikasi yang memberikan pelayanan
sebaik-baiknya kepada pelanggan untuk
tetap setia menggunakan barang atau jasa kita, tanpa sempat lagi melirik atau
pindah memakai produk lain.
Betapa pentingnya
pelayanan prima terhadap pelanggan, karena keberhasilan pelayanan prima atau
pelayanan istimewa dapat juga menimbulkan hal-hal sebagai berikut :
1.
Pelayanan prima dapat
menimbulkan keputusan pelanggan untuk membeli barang yang kita tawarkan
saat itu juga.
2.
Pelayanan prima dapat
menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap barang atau produk kita.
3.
Pelayanan prima
diharapkan dapat mempertahankan pelanggan agar tetap loyal atau setia
menggunakan poduk kita.
4.
Pelayanan prima
diharapkan dapat mendorong pelanggan
untuk kembali lagi membeli produk kita.
5.
Pelayanan prima dapat
menghidarkan terjadinya tuntutan-tuntutan terhadap penjual yang tidak perlu.
Pelayanan prima (customer care) dikembangkan berdasarkan
prisip-prinsip 3A yaitu pertama kita harus menyajikan Attitude (sikap) yang benar. Kedua, kita harus memberikan Attention (perhatian) yang tidak
terbagi. Ketiga, diatas semuanya pelanggan mencari Action (tindakan).
1.
Pelayanan prima
berdasarkan Attitude (sikap) meliputi
tiga prinsip:
a.
Melanyani pelanggan
berdasarkan penampilan yang sopan dan serasi.
b.
Melayani pelanggan dengan
berfikiran positif, sehat, dan logis.
c.
Melayani pelanggan dengan
sikap menghargai.
2.
Pelayanan prima
berdasarkan Attention (perhatian)
meliputi tiga prinsip :
a.
Mendengarkan dan memahami
secara sungguh-sungguh kebutuhan pelanggan.
b.
Mengamati dan menghargai
prilaku para pelanggan.
c.
Mencurahkan perhatian
penuh kepada para pelanggan.
3.
Pelayanan prima
berdasarkan Action (tindakan)
meliputi lima prinsip :
a.
Mencatat setiap pesanan
para pelanggan.
b.
Mencatat setiap kebutuhan
pelanggan.
c.
Menegaskan kembali
kebutuhan para pelanggan.
d.
Mewujudkan kebutuhan para
pelanggan.
e.
Menyatakan terima kasih
dengan harapan pelanggan mau kembali lagi untuk berbelanja atau menggunakan
jasa kita.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan, berkaitan dengan konsep pelayanan prima yaitu:
1.
Apabila dikaitkan dengan
tugas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat maka, Pelayanan
prima adalah pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.
2.
Pelayanan prima
didasarkan pada standar pelayanan pelayanan terbaik.
3.
Untuk instasi yang sudah
mempunyai standar pelayanan, maka pelayanan prima adalah pelayanan yang sudah
memenuhi standar.
4.
Apabila pelayanan selama
ini sudah memenuhi standar, maka pelayanan prima adalah terobosan baru, yaitu
pelayananan yang melebihin standarnya.
5.
Untuk instansi yang belum
mempunyai standar pelayanan maka, pelayanan prima adalah pelayanan yang terbaik
dari instasi bersangkutan. Usaha selanjutnya adalah menyusun standar pelayanan
prima.
Pelanggan adalah orang yang membeli atau menggunakan
barang atau jasa secara tetap dan berkesinambungan. Setiap perusahaan sudah tentu mempunyai pelanggan atau pembeli
baik bersifat internal maupun eksternal.
1. Pelanggan
Internal secara umum dibagi menjadi dua jenis yaitu:
a.
Pelanggan internal organisasi adalah mereka yang
terkena dampak produk dan
merupakan anggota organisasi yang menghasilkan produk tersebut.
b.
Pelanggan internal
pemerintah adalah mereka yang terkena dampak produksi tetapi masih dalam lingkungan
organisasi atau instansi pemerintah.
2.
Pelanggan Eksternal
adalah mereka yang terkena dampak produksi tetapi bukan anggota organisasi
dilingkungan organisasi pemerintah. Pelanggan eksternal yang dimaksud disini
adalah masyarakat luas.
Kajian
mengenai pentingnya pelayanan yang baik terhadap pelanggan di
perusahaan-perusahaan dikembangkan Total
Quality Service (TQS), yaitu sistem manajemen strategi dan integratif yang melibatkan semua manajer
dan pegawai serta menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif untuk memenuhi secara berkesinambungan
proses-proses organisasi, agar dapat memenuhi dan melebihi kebutuhan, keinginan
dan harapan pelanggan (Stamatis. 1996).
Setiap pelanggan
sudah pasti mengharapkan untuk memperoleh pelayanan terbaik dari pedagang, penjual atau
produsen. Umumnya harapan itu berupa sikap sopan santun, perhatian, dan
pelayanan yang cepat terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan.
Dalam memberikan
pelayanan prima yang diharapkan oleh pelanggan perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1.
Pelayanan pegawai
Pelayanan yang tidak harus mematuhi
orang-orang yang akan dilayani. Harga diri yang tinggi merupakan unsur penting
untuk suksesnya suatu organisasi jasa pelayanan. Apabila seorang pegawai merasa
puas dengan pekerjaannya hal ini berpengaruh positif terhadap pelanggan.
Sikap positif dari pelanggan terhadap
pelayanan yang diberikan pegawai atau penjual suatu prusahaan menunjukkan:
a)
Telah diterapkannya
konsep pelayanan prima secara baik.
b)
Adanya penghargaan atau
rasa simpati dari pelanggan terhadap perusahaan.
c)
Adanya hubungan yang
harmonis antara karyawan perusahaan dengan para pelanggan.
d)
Adanya kepercayaan
pelanggan terhadap mutu barang atau jasa dari perusahaan tersebut.
2.
Pendekatan Positif
Membina karyawan agar memiliki
keterampilan dalam menerapkan pelayanan prima bukanlah pekerjaan yang mudah.
Namun pimpinan harus berusaha memberikan keteladanan penerapan pelayanan prima
terhadap bawahan. Kepada pegawai atau karyawan perlu sekali ditanamkan sikap
yang positif dalam menghadapi para pelanggan.
Sikap positif karyawan terhadap pelanggan
dapat diwujudkan melalui langkah-langkah berikut :
a)
Membiasakan melayani
pelanggan dengan sebaik-baiknya.
b)
Memperlakukan pelanggan
tidak pilih kasih.
c)
Bersikap sopan santun dan
selalu ramah.
d)
Berpakaian yang rapi dan
sopan.
e)
Menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
f)
Bersikap simpati dan
bersahabat.
g)
Membantu pelanggan sampai
kebutuhannya terpenuhi.
3.
Perhatian.
Hal-hal
yang diharapkan pelanggan adalah sistem
yang menyenangkan pelanggan. Penyediaan pelayanan tidak akan menang dalam
argumentasi dengan pelanggan. Tidak ada gunanya memenangkan argumentasi dengan
pelanggan. Oleh karena itu, bila penyedia pelayanan menginginkan banyak
pelanggan, perlakukan merekan dengan sebaik-baiknya.
Mereka
tidak perduli dengan masalah yang ada didalam perusahaan, masalah pengetatan
anggaran belanja perusahaan, masalah pengurangan pegawai dan sebagainya. Mereka
hanya peduli kepada barang atau jasa yang diperlukan serta pelayanan dari penjual.
Memberikan
perhatian kepada pelanggan secara baik berarti menjadikan organisasi
user-friendly
Organisasi
yang bercorak customer-friendly sangat memberikan perhatian mengenai kualitas
di segala bidang aspek organisasinya. Ada aspek yang perlu mendapatkan
perhatian dalam melaksanankan pelayanan prima yaitu :
a)
Dasar kepatuhan
pelanggan.
b)
Kesan dan penampilan
produk perusahaan.
c)
Kelompok kerja yang
bertanggung jawab dan patuh.
d)
Kultur pelayanan dalam
organisasi.
e)
Kekuatan dari manajemen
yang di terapkan.
Standar
pengkuran yang diterapkan dalam mengukur keberhasilan dari setiap strategi
pelayanan yang baik sangat penting. Hal ini erat hubungannya dengan besar dana
yang akan dikeluarkan untuk pelayanan. Proses pengukuran harus darahkan pada
perubahan kualitas pelayanan.
Pelanggan
umumnya mengharapkan kualitas pelayanan yang meliputi hal-hal berikut :
a)
Reliability,
yaitu kemampuan untuk memproduksi barang dan jasa sesuai dengan yang diinginkan
secara tepat.
b)
Assurance,
yaitu pengetahuan dan kesopan santunan penjual serta kemampuannya untuk
meyakinkan pelanggan.
c)
Empathy,
yaitu perhatian dan atensi individual yang diberikan
kepada pelanggan.
d)
Responsieveness,
yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan dengan
memberi pelayanan yang tepat.
e)
Tangible,
yaitu penyediaan fasilitas fisik dan kelengkapan serta
penampilan diri penjual, pegawai, atau karyawan.
BAB III
PENUTUP
3.1.1. Pelayanan
prima (customer care) adalah suatu
pelayanan terbaik dalam memenuhi harapan
dan kebutuhan pelanggan, sehingga pelanggan mendapatkan kepuasan.
3.1.2. Ada
beberapa hal pokok yang merupakan tujuan pelayanan prima
yaitu untuk menimbulkan kepercayaan dan kepuasan pada pelanggan, untuk menjaga
agar pelanggan merasa dipentingkan dan diperhatikan segala kebutuhannya, dan untuk
memperthankan pelanggan agar setia ,menggunakan barang atau jasa yang kita
tawaran.
3.1.3. Pentingnya
pelayanan prima terhadap pelanggan merupakan strategi dalam rangka memenangkan
persaingan, akan tetapi tidak akan cukup hanya dengan memberikan rasa puas dan
perhatian terhadap pelanggan saja.
3.1.4. Pelayanan
prima (customer care) dikembangkan
berdasarkan prisip-prinsip 3A yaitu pertama kita harus menyajikan Attitude (sikap) yang benar. Kedua, kita
harus memberikan Attention
(perhatian) yang tidak terbagi.
3.1.5. Pelanggan adalah orang yang membeli atau menggunakan
barang atau jasa secara tetap dan berkesinambungan. Setiap perusahaan sudah tentu mempunyai pelanggan atau pembeli
baik bersifat internal maupun eksternal.
3.1.6. Setiap
pelanggan sudah pasti mengharapkan untuk
memperoleh pelayanan terbaik dari
pedagang, penjual atau produsen. Umumnya harapan itu berupa sikap sopan santun,
perhatian, dan pelayanan yang cepat terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan.
Untuk
pembaca masyarakat pada umumnya dan
mahasiswa pada khususnya agar lebih mendalami lagi mengenai konsep
pelayanan prima sehingga dapat memberikan pelayanan secara prima kepada
konsumen ataupun pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Suyetty, S.Pd., dkk. 2010. Modul Prinsip-Prinsip Kerja Sama dengan
Kolega dan Pelanggan. Yudistira.
Prasetyorini, Retno. SE. 2003. Pelayanan Prima untuk SMK Kelompok Bisnis
dan Manajemen. Temanggung, Jawa Tengah : Guruvalah Inc.
ayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
BalasHapusdapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q