Rabu, 05 September 2018

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN “GURU INTRAKTIF”

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Salah satu bentuk keterbukaan dan rasa percaya diri siswa adalah melalui pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh siswa pada saat tidak memahami sesuatu yang sedang dipelajari, ditemui, dilihat, atau dirasakan oleh siswa. Banyak siswa yang menghadapi berbagai permasalahan saat belajar, tetapi sering tidak dapat mengemukakan pertanyaannya.
Sebagai seorang guru, selain mencerdaskan peserta didik juga harus mampu mengelola kelas. Maka model pembelajaran interaktif ini merupakan salah satu alternatif yang dapat membantu siswa untuk berani mengungkapkan keingintahuannya dan ketidaktahuannya terhadap konsep yang sedang dipelajarinya. Selain itu kelas akan menjadi lebih aktif dan proses pembelajaran lebih efektif. Maka dari latar belakang di atas kami ingin mengajukan makalah yang berjudul “Guru Interaktif”.

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas kami ingin mengajukan rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana model pembelajaran interaktif ini?
2.      Bagaimana sintaks/tahapan dalam model pembelajaran interaktif?
3.      Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran interaktif?

1.2  Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas, maka adapun beberapa hal yang ingin kami ketahui yakni :
1.      Untuk mengetahui bagaimana model pembelajaran interaktif ini.
2.      Untuk mengetahui bagaimana sintaks/ tahapan dalam model pembelajaran interaktif ini.
3.      Untuk mengetahui bagaimana kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran interaktif ini.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Pengertian Model Pembelajaran Interaktif
Model pembelajaran interaktif adalah suatu pendekatan belajar yang merujuk pada pandangan konstruktivis. Menurut Margaretha, model pembelajaran interaktif menitikberatkan pada pertanyaan siswa sebagai ciri sentralnya dengan cara menggali pertanyaan-pertanyaan siswa. Sedangkan Suparman mengemukakan bahwa model pembelajaran interaktif merupakan proses yang memungkinkan para pembelajar aktif melibatkan diri dalam keseluruhan proses, baik secara mental maupun secara fisik. Hal ini diperkuat oleh Faire dan Cosgrove yang mengemukakan bahwa model pembelajaran interaktif dirancang agar siswa mau bertanya, kemudian menemukan jawaban mereka sendiri. (Abdul Majid, 2014:84).
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran interaktif dirancang untuk menjadikan suasana belajar mengajar berpusat pada siswa agar aktif membangun pengetahuannya melalui penyelidikan terhadap pertanyaan yang mereka ajukan sendiri. Dalam hal ini siswa diberi kesempatan untuk melibatkan keingintahuannya dengan cara membuat pertanyaan mengenai topik yang akan dipelajari, kemudian melakukan penyelidikan atas pertanyaan yang mereka ajukan sendiri, sehingga dapat menemukan jawaban atas pertanyaannya sendiri. Siswa bertanya melalui aktivitas terbuka dengan berbagai alasan.
Model pembelajaran interaktif memberikan struktur pengajaran sains yang melibatkan pengumpulan dan pertimbangan atas pertanyaan-pertanyaan siswa. Siswa diajak untuk berpikir tentang konsep yang akan dipelajari, kemudian direfleksikan melalui keingintahuannya dan diwujudkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan itu kemudian dijawab sendiri oleh siswa melalui penyelidikan. Guru tidak terlibat terlalu jauh dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa tetapi menjawab pertanyaan siswa dengan pertanyaan, sehingga siswa akan menemukan sendiri jawaban atas pertanyaanya sendiri.

2.3 Sintaks Model Pembelajaran Interaktif
Menurut Faire dan Cosgrove dalam Abdul Majid (2014:87), tahapan pembelajaran interaktif terdiri dari tujuh tahapan, yaitu dapat dilihat pada bagan berikut:

1.      Tahap Persiapan (Preparation)
          Pada tahap kegiatan awal dari pembelajaran interaktif ini yaitu persiapan guru dan siswa memilih dan mencari informasi tentang latar belakang topik yang akan dibahas dalam kegiatan pembelajaran. Guru mengumpulkan sumber-sumber yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran, seperti percobaan apa yang akandigunakan, dan media apa saja yang akan digunakan untuk menunjang pembelajaran.
2.      Tahap Pengetahuan Awal (Before View)
Pada tahap pengetahuan awal,  guru menggali pengetahuan awal siswa mengenai hal-hal yang telah diketahui oleh siswa tentang topik yang akan dipelajari. Pengetahuan awal siswa ini dapat digali dengan menyajikan sebuah permasalahan berkaitan dengan topik ynag akan dibahas, kemudian menanyakan pendapat siswa atas permasalahan tersebut. Pengetahuan awal siswa dapat menjadi tolak ukur untuk dibandingkan dengan pengetahuan mereka setelah melakukan kegiatan.

3.      Tahap Kegiatan Eksplorasi (Exploratory)
5.      Tahap Penyelidikan (Investigation)
6.      Tahap Pengetahuan Akhir (After Views)
7.      Tahap Refleksi (Reflection)
x

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ketiga ini adalah menampilkan kegiatan untuk memancing rasa ingin tahu siswa. Selanjutnya siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan topic kegiatan yang dimaksud. Kegiatan yang dilakukan untuk memunculkan keingintahuan siswa bisa diajukan dalam bentuk pertanyaan, demonstrasi, menampilkan fenomena melalui video atau gambar.

4.      Tahap Pertanyaan Siswa (Children Questions)
Setelah melakukan kegiatan eksplorasi melalui berbagai kegiatan demonstrasi atau fenomena, pada tahap ini masing-masinh siswa diberikan kesempatan untuk membuat pertanyaan dalam kelompoknya, kemudian siswa membacakan pertanyaan yang dibuat dalam kelompoknya tersebut. Sementara itu, guru menulis pertanyaan-pertanyaan tersebut di papan tulis. Pada tahap ini, siswa dimungkinkan mendapat kesulitan dalam membuat pertanyaan. Oleh karena itu, guru harus memberikan motivasi dan merangsang siswa agar mau bertanya dan mengarahkan pertanyaan siswa.

Dalam proses penyelidikan, akan terjadi interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, siswa dengan media, serta siswa dengan alat. Pada tahap ini, siswa diberi kesempatan untuk menemukan konsep melalui ppengumpulan, pengorganisasian, dan menganalisis data dalam suatu kegiatan yang telah dirancang oleh guru. Sementara itu, guru membantu siswa agar dapat menemukan jawaban terhadap pertanyaan yang mereka ajukan. Kemudian secara berkelompok, siswa melakukan penyelidikan melalui observasi atau pengamatan.

Pada tahap pengetahuan akhir, siswa membacakan hasil yang di perolehnya. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi kelas. Jawaban jawaban siswa dikumpulkan dan dibandingkan dengan pengetahuan awal sebelum siswa melakukan penyelidikan yang di tulis sebelumnya. Dalam hal ini siswa di minta untuk di bandikan apa yang sekarang mereka ketahui dengan apa yang sebelumnya mereka ketahui.

Tahap terakhir adalah refleksi, yaitu kegiatan berpikir tentang apa yang baru terjadi atau baru saja dipelajari. Intinya adalah berpikir kembali mengenai apa yang telah dipelajari, kemudian mengedepankanya menjadi struktur pengetahuan baru. Pada  saat ini, siswa di beri waktu untuk mencerna, menimbang, membandingkan, menghayati, dan melakukan diskusi dengan dirinya sendiri. Pada tahap ini pula siswa di rangsang untuk mengemukaan pendapat tentang apa yang telah di peroleh setelah proses pembelajaran. Siswa juga di beri kesempatan untuk mengajukan pertanyaan susulan jika ada yang kurang di pahami setelah mengadakan penyelidikan, dan guru memberikan penguatan serta meluruskan hal-hal yang masih keliru.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Interaktif
Kelebihan model pembelajaran interaktif sebagaimana dikemukakan oleh Suprayekti dalam Abdul Majid (2014:91) adalah bahwa peserta didik belajar mengajukan pertanyaan, mencoba merumuskan pertanyaan, dan mencoba menemukan jawaban terhadap pertanyaan sendiri dengan melakukan observasi atau pengamatan. Dengan cara seperti itu, lalu peserta didik menjadi kritis dan aktif belajar.
Sedangkan menurut Renny dalam Abdul Majid (2014:91) kelebihan pembelajaran interaktif adalah:
a)      Siswa lebih banyak diberikan kesempatan untuk melibatkan keingin tahuannya pada objek yang akan dipelajari
b)      Melatih mengungkapkan rasa ingin tahu melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru
c)      Memberikan sarana bermain bagi siswa melalui kegiatan eksplorasi dan investigasi
d)       Guru menjadi fasilitator, motivator, dan perancang aktivitas belajar
e)       Menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran aktif
f)        Hasil belajar lebih bermakna

Kelebihan lain dari model pembelajaran interaktif ini antara lain:
a)      peserta didik dapat belajar dari temannya dan guru untuk membangun keterampilan sosial dan kemampuan-kemampuan
b)      mengorganisasikan pemikiran dan membangun argumen yang rasional. Model pembelajaran interaktif memungkinkan untuk menjangkau kelompok-kelompok dan metode-metode interaktif.
Adapun kekurangan dari model pembelajaran ini sangat bergantung pada kecakapan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika kelompok.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Model interaktif adalah suatu strategi pembelajaran sains yang melibatkan pengumpulan dan pertimbangan atas pertanyaan-pertanyaan siswa sebagai cirri utamanya. Pertanyaan-pertanyaan itu kemudian dicari jawabannya oleh siswa melalui penyelidikan, jadi siswa sendirilah yang menemukan jawaban atas pertanyaan sendiri.
Tahapan pembelajaran interaktif terdiri dari tujuh tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pengetahuan awal, tahap kegiatan eksplorasi, tahap pertanyaan anak, tahap penyelidikan, tahap pengetahuan akhir dan tahap refleksi.
Kelebihan model pembelajaran interaktif yaitu peserta didik belajar mengajukan pertanyaan, mencoba merumuskan pertanyaan, dan mencoba menemukan jawaban terhadap pertanyaan sendiri dengan melakukan observasi atau pengamatan.

B.     Saran
Hendaknya seorang guru dapat memancing dan melibatkan keingintahuan siswa, agar siswa dapat membuat pertanyaan mengenai topik yang akan dipelajari. Serta membimbing siswa untuk melakukan penyelidikan atas pertanyaan yang mereka ajukan sendiri, sehingga mereka dapat menemukan jawaban atas pertanyaannya sendiri.

1 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
    dapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
    segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q

    BalasHapus

PEMANFAATAN SDA BAGI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi besar dalam berbagai hal. Baik itu sumber da...